MyFishCheck: Menilai Kesejahteraan Hidup Ikan pada Budidaya Perikanan
This post has been translated from English to Indonesian. You can find the original post here. Thanks to Tipping Point Private Foundation for generously funding this translation work.
Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa ikan dapat merasakan sakit dan memproses emosi, tetapi kesejahteraan hidupnya masih kerap disepelekan. Triliunan ikan ditangkap setiap tahun. Dalam penangkapan itu, banyak ikan diperlakukan semena-mena sebelum akhirnya mati akibat stres atau luka. Semua ini hanya untuk memenuhi permintaan dari industri miliaran dolar. Masalahnya, tidak seperti hewan ternak di darat, kesejahteraan hidup ikan kerap diabaikan.
Banyak upaya telah dilakukan untuk menilai kesejahteraan hidup ikan pada budidaya perikanan. Sayangnya, instrumen penilaian yang ada sering kali hanya dibuat khusus untuk spesies tertentu, sulit dijadikan tolok ukur, atau kurang cocok untuk diterapkan di tambak. Instrumen yang lain juga tidak dilengkapi indikator kesejahteraan hidup yang memadai. Untuk mengatasi situasi ini, para peneliti yang menyusun studi ini telah mengembangkan aplikasi perangkat lunak untuk membantu pembudidaya menilai kesejahteraan hidup ikan dengan cara yang terukur, komprehensif, dan efisien.
Model penilaian ini akan mempelajari kesejahteraan ikan di tambak guna memastikan bahwa ikan dapat hidup sesuai insting (berbasis alam) dengan sistem fisiologis yang berfungsi dengan baik (berbasis fungsi) serta terlindungi dari situasi dan pengalaman buruk seperti rasa sakit atau rasa takut (berbasis emosi). Sebagai bagian dari kerangka kerja, para peneliti telah menetapkan 14 kriteria kesejahteraan hidup dengan lebih dari 200 parameter terperinci.
Setelah mengurutkan semua parameter kesejahteraan hidup yang potensial, para peneliti mempersempit daftar tersebut menjadi 80 parameter yang selaras, tepercaya, dan mudah untuk diterapkan di berbagai situasi. Mereka mengelompokkan parameter-parameter tersebut ke dalam lima dimensi kesejahteraan hidup ikan:
- Kualitas air
- Pengelolaan tambak
- Perilaku kelompok ikan
- Kondisi fisik eksternal ikan
- Kondisi fisik internal ikan
Selanjutnya, dengan menggunakan tinjauan literatur dan survei pakar, para peneliti mengukur dan memberi bobot pada parameter guna mengembangkan model penilaian komprehensif dengan skor kesejahteraan hidup antara 0 sampai 1.
Skor antara 0 sampai 0,25 menunjukkan bahwa kesejahteraan hidup ikan sangat mengkhawatirkan, sedangkan skor antara 0,75 sampai 1 menunjukkan bahwa ikan cenderung memiliki kualitas hidup yang baik pada kondisi yang diteliti. Para peneliti menguji model penilaian tersebut pada enam tambak terpisah dengan spesies ikan dan sistem budidaya yang berbeda. Hasilnya, instrumen tersebut menghasilkan penilaian yang sesuai karena bisa menampilkan skor yang lebih rendah ketika kondisi tambak memberi pengaruh buruk terhadap kesejahteraan hidup ikan, seperti kualitas air yang rendah atau masalah pada insang ikan.
Para peneliti memperkirakan bahwa aplikasi ini dapat disesuaikan dan digunakan para pembudidaya ikan sebagai alat uji kualitas yang juga mampu meningkatkan standar kesejahteraan hidup ikan. Model penilaian ini merupakan langkah progresif untuk mengukur kesejahteraan hidup ikan dan dapat digunakan di berbagai tempat, seperti tambak dan lokasi penelitian ilmiah. Namun, mengingat model penilaian ini merujuk pada model penilaian sebelumnya dan data dari literatur ilmiah, validasi ilmiah yang menyeluruh pada model penilaian ini belum dapat dilakukan. Selain itu, seperti model penilaian lainnya, keandalan model penilaian ini juga amat bergantung pada keakuratan data yang dimasukkan oleh pengguna. Akibatnya, hasil penilaian bisa jadi tidak akurat.
Aplikasi semacam ini digunakan agar pembudidaya ikan tidak menganggap ikan hanya sebagai komoditas, melainkan sebagai hewan yang layak diperlakukan dengan baik. Meski begitu, peningkatan kesejahteraan hidup ikan pada budidaya perikanan hanya dapat terwujud jika para pemangku kepentingan berkomitmen untuk menggunakan dan mengembangkan aplikasi ini. Dengan menggalakkan penggunaan aplikasi seperti ini, para aktivis dapat mendesak industri budidaya perikanan dan organisasi pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan hidup ikan. Aktivis juga dapat terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan kekejaman yang muncul dari konsumsi ikan sehingga mendorong terwujudnya transparansi dalam budidaya perikanan.
https://www.mdpi.com/2076-2615/11/1/145
